http://sabilulmunjiat.data.blog/2022/10/24/sabilul-munjiat-catatan-untuk-bonteng-petot-akar-rumput-dan-puntung-rokok/

Sabilul Munjiat : catatan untuk bonteng petot, akar rumput dan puntung rokok.


Bismillahirrahmaanirrahim

Part#1

1. Memulai pada diri sendiri

Memulai dari diri sendiri tidak cukup dengan memulai begitu saja, memulai dengan berbaik sangka, mengatakan seauatu yang tepat atau lebih baik diam. bahkan memulai dari diri sendiri pula dengan melakukan apapun selama itu tidak berlawanan dengan aturan agama, negara dan adat iatiadat, serta tidak mudah memberi penghukuman terhadap orang lain. Memulai dari diri sendiri pula bersamaan dengan memahami perlawan dari dua perkara yang sama2 baik. Bahkan lebih baik keluar dari khilaf dan perdebatan serta mengambil jalan tengah.

Terlebih lagi memulai dari diri sendiri itu pula dibarengi dengan kerjanya akal pikiran dan perasaan, menjaga keseimbangan , mendahulukan yang terpenting dari banyaknya keinginan, menjaga kehati-hatian serta membangun premis yang benar dan asumsi yang benar untuk jadi landasan berpijak yang diisi dengan landasan keimanan serta kepasrahan diri (tawakkal), oleh karena ada yang "Maha" diatas kuasanya kemaha "akuan" diri.

Memulai dengan memaksakan diri untuk terus membaca baik tekstual ataupun kontekstual, sebagai upaya melengkapi data diri dan memenuhi data pada “batok” otak kepala untuk diolah agar menjadi knowlage atau  science yang bermanfaat.

Mulai pada diri sendiri pula, adalah upaya memksakan diri (jedag) oleh dirinya untuk dirinya dengan membangun pondasi visioner yang konsisten, konsekuen dan responsible. Memulai dengan aktifitas yang tetap bisa menjaga kemerdekaan kecerdasan akal, bisa menjaga harga diri, menjaga kemerdekaan diri sebagai manusia merdeka.

Memulai pula dengan membangun pondasi, perahu untuk berlayar, atau wadah dimana kehidupan ini berartikulasi berkompetisi dan berperoses didalamnya. Atau dengan membangun bagan2 regulasi dimana surplus ekonomi ini bisa berada dan berpatokan secara otomatis sesuai dengan bagan regulasi itu.

Memulai pada diri sendiri Bisa dimulai dengan memilih pondasi2 essensial yang telah ada yang diakui dan diyakini kebenarannya (sebagai postulat) untuk dijadikan landasan segala aktifitas diri dalam mengarungi kehidupan ini. Bisa pula memulai dengan hal sederhana yaitu dengan menjaga dan merawat tanaman-tanaman atau lahan-lahan untuk dipetik hasilnya dan tidak harus menggadaikan bahkan menjual pokoknya.

Asumsi mendasar yang tidak bisa dibantah oleh perinsip dari paradigma manapun, yaitu bahwa diri peribadi adalah wujud essensial yang membantah seluruh premis-premis yang ada, sebagai wujud sempurna untuk berperan sebagai aktor dari skenario besar kehidupan ini, yakni manusia itu sendiri. Memulai dengan kemandirian akal pikiran, perasaan dan keyakinan yang diisi ruh axiomatika ilmiah ilahiyah.

Oleh karenanya, memulai dari diri sendiri tidak bisa lepas untuk memulainya dengan jiwanya, Termasuk  didalamnya  tidak bisa lepas dari situasi, kondisi, lingkungan dan kebersihan emosional.

Alhamdulillah;  Demikian semoga menjadi catatan buat diri saya sendiri. (Refleksi spontan dari kekurangan dan cekikan emosional).


Syarif Muhammad Yani. Ahir maulid1444/ok2022











Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIDAK KAH KEYAKINAN KEPADA AJARAN AGAMA ITU ADLAH PULA SUMBER DAYA ? dan TIDAK KAH ILMU PENGETAHUAN JUGA SUMBER DAYA. ??? (dalam perspektif 21 susunan dzikir sabilul munjiat)

sabilul munjiat dan software alam

Sabilulmunjiat mengapa ??