TIDAK KAH KEYAKINAN KEPADA AJARAN AGAMA ITU ADLAH PULA SUMBER DAYA ? dan TIDAK KAH ILMU PENGETAHUAN JUGA SUMBER DAYA. ??? (dalam perspektif 21 susunan dzikir sabilul munjiat)

​Bismillahirrahmaanirrahim

2 yanayir 2022

Perlu dimulai pemahamannya dari 21 inti cakra adalah juga 21 susunan  kalimat dzikir Sabilul Munjiat. 

Sedangkan dari yang 21 itu memiliki tiga bagian. Dengan demikian masing-masing bagian memilki 7 susunan kalimat. 

A. Muraqabatun-nafsi (aji diri), didalam bagian ini memiliki 7 susunan kalinat dzikir

Sebagai pandangan : 

Bahwa Sumber daya akn berbeda dengan sumberdaya alam atau smber daya manusia.. alam dan atau manusia adlh struktur tersendiri,  terpisan dngan apapun secara ansich dengan apa yg disebut SUMBER DAYA itu sendiri

Bagaimna diantara cara memiliki sumber daya itu.. 

diantaranya adalah peperangan jiwa kita untuk ttp tegar dgn cara  bersukur dan muhasabah, agar jiwa kita legowo, tegar, jembar dan nerimo (tawakkal), serta rendah hati. Karena ternyata itu adalah sarat utama masuknya Hidayah, dan masuknya ilmu kedalam diri kita.. dua sumber itu yg akan mengangkat diri kita kpada keberdayaan hidup ini. Sederhananya, agar tdk begitu saja proses kehidupan ini berjalan tanpa pegangan.. setidaknya 7 susunan  kalimat dzikir s.m pada tingkat awal ( muraqabah ) adlah media terbaik, itu penyerta untuk proses diatas.

Muraqabatunnafsi; yg dimaksudkan adalah tingkat epaluasi seseorang kepada dirinya (introspeksi /muhasabah), kepada sesamanya, kepada lingkungannya, kepada alamnya diamana dia berpijak. Demikian ini adalah pondasi terbentuknya  mentalitas. 

Jangan biarkan akal menyerap ilmu pengetahuan dan melembagakan struktur ilmiahnya murni kepada kemauan akal, yg mencabut dan memisahkan buah pikiran itu sendiri yg disebut teori2 dan konsep2 ilmu pengetahuan yang mencabut dan memisahkan  ilmun pengetahuan  itu sendiri dari sendi2 axidental norma2 baik susila dan norma2 agama, bahkan dengan teori2 itu, atau konsep2 itu, lepas dari sumber daya hakikatnya dimana manusia dengan alam tdk bisa dipisahkan.  (dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung). 

Yg dimaksud netralitas ilmu pengetahuan itu adalah ketidak niscayaan ilmu pengetahuan itu sendiri untuk bisa dilepas dari ZAT pemilik pengetahuan lahir bathin dan yang mengetahui fakta dan samar, serta mengetahui  alam gaib dan alam nyata. Mengetahui yang akan terjadi, dan bahkan mengetahui perkara yg tidk mungkin terjadi. Mengetahui esensi dri tahu itu sendiri dengan standar sebab akibatnya, serta mengetahui stndar konstan pada analog dan verbalitas dari yang terkecil seperti titik dan koma. YAKNI ALLAH AZZA WAJALLA

Dari sinilah keluar sebuah pernytaan. (Gambar 1)