Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

http://sabilulmunjiat.data.blog/2022/10/24/sabilul-munjiat-catatan-untuk-bonteng-petot-akar-rumput-dan-puntung-rokok/

​ Sabilul Munjiat : catatan untuk bonteng petot, akar rumput dan puntung rokok. Bismillahirrahmaanirrahim Part#1 1. Memulai pada diri sendiri Memulai dari diri sendiri tidak cukup dengan memulai begitu saja, memulai dengan berbaik sangka, mengatakan seauatu yang tepat atau lebih baik diam. bahkan memulai dari diri sendiri pula dengan melakukan apapun selama itu tidak berlawanan dengan aturan agama, negara dan adat iatiadat, serta tidak mudah memberi penghukuman terhadap orang lain. Memulai dari diri sendiri pula bersamaan dengan memahami perlawan dari dua perkara yang sama2 baik. Bahkan lebih baik keluar dari khilaf dan perdebatan serta mengambil jalan tengah. Terlebih lagi memulai dari diri sendiri itu pula dibarengi dengan kerjanya akal pikiran dan perasaan, menjaga keseimbangan , mendahulukan yang terpenting dari banyaknya keinginan, menjaga kehati-hatian serta membangun premis yang benar dan asumsi yang benar untuk jadi landasan berpijak yang diisi dengan landasan keimanan serta ke

BONTENG PETOT, AKAR RUMPUT, PUNTUNG ROKOK

​     ( Bonteng petot, akar rumput puntung rokok). Tidak perlu pakai angka statistik deh, ini adalah fakta saya. Bukan seseorang yang terlahir dari kalangan penguasa, bukan dari kalangan pengusaha atau priyayi atau birokrat.  Cuma terlahir dari seaeorang yang luar biasa yang membuat hidup saya sperti ini sampai detik ini. Seperti “seorang” yang baru belajar menyadari siapa saya, dari mana dan mau kemana, apa yang dibawa. Seperti “seseorng” yang baru belajar mengenal dan untuk belajar memahami makna tanggung jawab saat ini hingga nanti. Belajar menyadari dan belajar meyakini bahwa hidup ini akan menuntut pertanggung jawaban, terlebih dalam keragaman diabad  transformasi sosial, informatika dan teknologi, diabad perubahan sosio-kultural dari karakter agraris menuju industri.  Sebagai seseorang yang terlahir dikalangan marginal, yang semakin ingin berontak karena tekanan “bagi  subyektif” pribadi saya karna melihat  “kelompok” penguasa lahan untuk membangun  properti dengan misi visinya d